Naskah Drama "Mengejar Cinta Alisa"

Sinopsis Drama Mengejar Cinta Alisa

Pada suatu hari, hiduplah seorang pengusaha yang kaya raya dan sangat dermawan, yaitu Tuan Sultan Wijaya. Dia mempunyai seorang istri yang cantik jelita yaitu, Nyonya Laura.. Meraka tinggal di istana dengan beberapa karyawan. Suami istri itu hidup bahagia.

Selain keluarga pengusaha itu, hiduplah sebuah keluarga kecil yang terdiri dari seorang ibu, sebut saja Ibu Riyanti. Dan kedua anaknya, yakni Alisa dan Akila. Mereka adalah keluarga sederhana yang bahagia. Alisa sangat cantik, sehinga banyak pemuda yang ingin memilikinya. Salah satunya adalah Anggara, pemuda pemberani yang memiliki tekat yang tinggi. Anggara sangat mencintai Alisa, dan sebaliknya. Mereka berdua saling mencintai. Anggara selalu melakukan berbagai cara untuk dapat memiliki Alisa. Tapi sayangnya Ibu Riyanti tidak setuju jika Alisa dekat dengan Anggara. Ibu Riyanti pun mempunyai berbagai cara untuk memisahkan mereka berdua. Dan akhirnya Ibu Riyanti menemukan rumah kecil yang terletak jauh dari kota asal mereka. Rumah itu dianggapnya aman untuk menyembunyikan Alisa dari Anggara.

Suatu hari, Anggara berkunjung kerumah Alisa. Tetapi dia hanya bertemu dengan Akila. Akila berkata bahwa Alisa telah pergi jauh dari rumah dan tak tau kemana. Anggara sangat sedih karna cintanya putus ditengah jalan. Ia bertekat untuk mencari Alisa sampai ia mendapatkannya.

Berbagai kota sampai ke penjuru dunia telah Anggara kunjungi, tetapi tak ada hasil. Sampai akhirnya ia sampai ke kota Kalirejo. Kota yang sangat megah yang terletak di ujung Negara.  Ia memutuskan untuk beristirahat di kota tersebut. Setelah beberapa hari disana, Anggara berniat untuk mengelilingi kota tersebut. Tidak terduga ia bertemu dengan Tuan Sultan dan Nyonya Laura. Anggara terkejut lalu berlari menghampiri Nyonya Laura. Tuan Sultan pun terkejut, karna pemuda itu berani memeluk istrinya. Tuan Sultan memarahi Anggara dan menjelaskan bahwa perempuan itu adalah Laura, istrinya. Namun, Anggara tetap yakin bahwa itu Alisa, perempuan yang sangat ia cintai itu. Anggara memohon kepada Tuan Sultan untuk meminta Nyonya Laura agar dapat kembali kepadanya.

Akhirnya Tuan Sultan menyuruh para karyawannya untuk mencari tau siapa pemuda itu dan Alisa, perempuan yang dianggap mirip dengan istrinya. Setelah mendapat informasi, akhirnya semuanya tahu bahwa Nyonya Laura ternyata mirip dengan Alisa, kekasih Anggara.

Tiada berhenti Anggara memohon kepada Tuan Sultan. Dan Tuan Sultan pun melakukan berbagai cara untuk mendapatkan Alisa supaya Anggara tidak mengganggu istrinya lagi.

Dan ternyata Alisa yang mereka cari adalah tetangga yang tinggal tak jauh dari rumah Tuan Sultan. Tuan Sultan sangat bahagia telah mendapatkan Alisa. Begitu juga dengan Anggara. Akhirnya mereka menikah dan karna kedermawanan Tuan Sultan, mereka menjadi pewaris kekayaan Tuan Sultan dan Nyonya Laura. Mereka berduapun hidup bahagia.

T A M A T

Naskah Drama

 

ADEGAN PERTAMA

Karyawan 1        : Heem, beginilah jadi karyawan seorang pengusaha muda yang kaya raya. Sangat terjamin hidup kita. Tuan Sultan dan Nyonya Laura, ya itulah mereka. Pasangat suami istri yang sangat romantis tapi sayangnya tidak dikaruniai putra.

Tuan Sultan        : Mami, pagi ini kau terlihat sangat cantik.

Ny. Luara          : Ooh.. Benarkah Pi ?

Tuan Sultan        : Mami habis berkebun ya ?

Ny. Laura             : Iya Pi, kok tau ?

Tuan Sultan        :Karna kau telah menanam benih-benih cinta dihatiku.

Ny. Laura             : Oooh, so sweet. J Pi, hari ini aku pingin jalan-jalan.

Tuan Sultan        : Kemana Mi ?

Ny. Laura             : Ke fikiran Papi.

Karyawan 1         : Ya begitulah kemesraan majikan saya. Jadi iri niiih.. Oops, mereka mau pergiiiiiiii.

Karyawan 2         : Tuan, Nyonya, mobilnya sudah siap. 

Tuan Sultan        : Iya, tolong masukkan semua barang-barang kami. Karna kami akan bulanmadu ke Paris.

Karyawan 2         : Baiklah Tuan.

Karyawan 3         : Semua sudah siap Tuan, mari kita berangkat ke Bandara.

Ny. Laura             : Kalian jaga rumah baik-baik. Saya sudah siapkan uang 100juta untuk keperluan kalian selama sebulan.

Karyawan 3         : Baik Nyonya.

ADEGAN KEDUA

Ibu Riyanti           : Alisa, Akila, bangun sayang. Nanti kalian terlambat.

Alisa, Akila           : Baik Bu.

Ibu Riyanti           : Sarapan dulu ini sudah Ibu siapkan.

Akila                      : Iya Bu tungggu sebentar.

Alisa                       : Maaf Bu, saya sarapan diluar saja. Angggara sudah menungguku.

Ibu Riyanti           : Heem.

ADEGAN KETIGA

Alisa                       : Sayang lihat ini, bunganya cantiknya.

Anggara               : Enggak, biasa aja.

Alisa                       : Oo ya ?

Anggara               : Iya, malah lebih cantikan kamu.

Alisa                       : Aah, Sayang gombal deh.

Anggara               : Sayangku Alisa, maukah kau menikah denganku?

Alisa                       : Tapiiii…

Anggara               : Aku sangat mencintaimu, dan aku sangat ingin memilikimu.

Alisa                       : (mengangguk-angguk) Ooh, so sweet.

ADEGAN KEEMPAT

Ibu Riyanti           : Darimana saja kamu Alisa ?

Alisa                       : Maaf Bu, tadi ke Taman sama Anggara.

Ibu Riyanti           : Mulai hari ini kamu tidak boleh lagi berhubugan dengan dia.

Alisa                       : Kenapa Bu ?

Ibu Riyanti           : Dia tidak sedrajad dengan kita. Masadepannya gak jelas. Gak tau asalusulnya darimana.

Alisa                       : Tapi Bu ?

Ibu Riyanti           : Gak ada tapi-tapian !

Akila                      : Sabar Kak, mungkin Ibu hanya emosi.

Alisa                       : Tapi dek, Kakak dan Kak Anggara saling mencintai.

Akila                      : Iya kak, Akila tau. Itu pasti cincin dari kak Anggara ya ?

Alisa                       : Iya, tadi dia melamar kakak.

Akila                      : Kakak yang sabar aja. Kalau jodoh pasti gak akan kemana.

ADEGAN KELIMA

Ibu Riyanti           : Cepat masuk mobil ! Jangan sampai kita ketinggalan pesawat.

Alisa                       : Mau keman Bu ?

Ibu Riyanti           : Ikuti saja, nanti kamu tahu sendiri !

Akila                      : Udah Kak, ikuti aja, kata Ibu !

Alisa                       : Baiklah !

ADEGAN KEENAM

Ibu Riyanti           : Angkat barang-barangmu kedalam. Sekarang kau tinggal disini.

Alisa                       : kenapa harus tinggal dirumah kecil ini ? Apa kita akan pindah disini ?

Ibu Riyanti           : Ini adalah rumah barumu ,kita berdua akan kembali ke rumah lama

Alisa                       : Lalu bagaimana kehidupanku disini.

Ibu Riyanti           : Kamu tak usah khawatir ,setiap hari akan ada orang yang menyiapkan semua    kebutuhanmu

Alisa                       :Aaah ,terserah ibu saja.

ADEGAN KETUJUH

Anggara               : (mengetuk pintu)

Akila                      : (membuka pintu) Eeeh Kak Anggara.

Anggara               : Tolong dong panggilin kakakmu. Biasa mau ngapel

Akila                      : (Panik sambil memjawab dengan terbata-bata) eem anu kak.

Anggara               : Anu ? Ada apa dengan anu ?

Akila                      : Haduuh bukan anu.

Anggara               : Lha ?

Akila                      : Kak Alisa minggat.

Anggara               : Minggat ?

Akila                      : Pergi dari rumah Kakak.

Anggara               : Ooh ,Haa ?

Tukang Jamu      : Mu jamu. Begitulah usaha Akila untuk menutupi kakaknya yang disembunyikan ibunya agar tidak menjalin hubungan dengan Anggara. Dengan alasan Alisa minggat. Kasiiiiian…

ADEGAN KEDELAPAN

Anggara               : Sudah ratusan juta kota yang kudatangi ,laut kudaki gunung kusebrangi. Oops keliru. Ada pesta apa disana ? Woow istimewa.

Tuan & Nyonya : (Berjalan ditengah kerumunan sambil terkagum-kagum)

Karyawan 2         : Selamat datang Tuan, Nyonya.

Tuan Sultan        : Terimakasih terimakasih. Kalian telah menyiapkan pesta untuk kedatangan kami.

Nyonya Laura    : Kalian karyawan kami yang T.O.P.B.G.T.

Anggara               : Alisaaaaaaaaaaa

Tuan Sultan        : Hai, siapa kamu ?

Anggara               : Alisa ini aku Anggara, kekasihmu.

Nyonya Laura    : Anggara ? siapa itu Anggara ?

Anggara               : Kembalikan pacarku.

Tuan Sultan        : Ini istriku.

Anggara               : Alisa, kamu pilih dia atau aku ? dia atau aku ?

Nyonya Laura    : Aduuh jangan ribut keles, aku adalah Laura dan ini suamiku Sultan

Anggara               : Tidak ! Tuan tolong kembalikan kekasihku. Kembalikaaaan !

Karyawan 3         : Stop ! hay pemuda pergilah dari sini. Jangan ganggu majikan kami. Pergi !

Anggara               : Alisaaaaaaaaa.

                               

ADEGAN KESEMBILAN

Tuan Sultan        : Aku perintahkan kalian untuk mencari tahu siapa sebenarnya pemuda itu dan Alisa yang dia maksud.

Karyawan 3         : Baik tuan, kami akan melaksanakan perintahmu.

Karyawan 1         : Silahkan diminum Tuan. Haduuh susahnya punya majikan cantik. Ada aja masalahnya. Siapa sih Pemuda itu? Dan siapa pula Alisa ? Mari kita cari tahu bersama.

ADEGAN KESEPULUH

Karyawan 2         : Tuan, Nyonya, kami sudah berhasih mendapatkan informasi. Ternyata pemuda itu bernama Anggara.

Karyawan 3         : Dan Alisa adalah kekasihnya yang mirip dengan Nyonya Laura.

Karyawan 1         : Mereka terpisah karna Ibu Alisa tidak menyetujui hubungan mereka.

Nyonya Laura    : malang sekali nasibnya.

Tuan Sultan        : Kalian harus segera menemuakan Alisa. Lakukan dengan cara apapun.

Karyawan            : Baik Tuan.

Karyawan 1         : Gimana ini, dimana Alisa ? kita harus segera menemukannya.

ADEGAN KESEBELAS

Akila                      :  Ehhh.. kayaknya kenal. (sambil melihat selebaran yang baru di tempel)

Karyawan 2         : nah nah nah… sini sini duduk dulu…

Karyawan 3         : kamu kenal orang yang kami cari ?

Akila                      : wahh… mas dan mbak ini gimana sih,, masak kakak saya sendiri gak kenal sih.

Karyawan            : Haaa ?

Tukang sapu       : Dan akhirnya kedua karyawan tersebut mendapatkan informasi dari akila kalau kakaknya sekarang ini berada di Negara Wirosari. Setelah itu…. Mereka member kabar kepada Tuan & Nyonya.

ADEGAN KEDUABELAS

Tuan                      : Baiklah saya akan ke Negara Wirosari sekarang.

Karyawan 2         : Tetapi, kita kehabisan tiket pesawat Tuan.

Nyonya                : duh.. bagaimana ini pi ?

Karyawan 1         : kenapa gak beli pesawat sendiri aja ? katanya orang kaya !

Tuan                      : oh iya… kenapa gak kepikiran ya. Baiklah sekarang pesankan saya 1 pesawat VIP.. secepatnya !!

Karyawan 1         : setelah menempuh perjalanan yang jauh , dan hasilnya nihil. Ternyata malah jadi korban ayu ting ting , alamat palsu. Akhirnya pulang deh ke istana.

ADEGAN KETIGABELAS

Tuan                      : Mi udaranya segar ya hari ini . bisa buat nenangin fikiran.

Nyonya                : Iya pi, sempriwing lagi nih anginnya. Jadi pengen ke toilet deh. Mami ke toilet dulu ya pi.

Tuan                      : Iya mi. jangan lama-lama mi, kan papi nanti sendirian.

Nyonya                : iya iya papiku sayang.

Tuan                      : (saat melihat wanita yang baru duduk disampingnya) lho mi, katanya mau ke toilet ? kok pake ganti baju segala ?

Alisa                       : Siapa ya ? sok kenal deh.

Tuan                      : Mami so sweet deh bikin kejutan segala.

Alisa                       : Aduh om, belum juga nikah.

Nyonya                : Loh pi, ohh udah gini ya baru di tinggal bentar.

Tuan                      : Ha ?

Tukang sapu       : Setelah pertemuan tadi, akhirnya mereka tau kalau wanita tersebut adalah Alisa.

Nyonya                : Maaf ya dek, tadi udah salah faham. Sekarang mari ikut kami pulang.

Alisa                       : Baiklah.

ADEGAN  KEEMPATBELAS

Karyawan 2         : eh eh , katanya Alisa udah ketemu loh.

Anggara               : Alisa ? dimana Alisa ?

Karyawan 3         : Dia lagi sama tuan & nyonya di depan.

Anggara               : Aaaaaaaaaaaaalllllllllllliiiiiiiiiiiiiiiiisssssssssssssaaaaaaaaaaaa…

Alisa                       : Aaaaannnnnggggggggggaaaaaaaaaaarrrrrrrrrrrrrrraaaaaaaaaaaaaa….

Tuan                      : Baiklah, 1 jam lagi kalian menikah.

Alisa                       : Apa ?? Terus bagaimana dengan ibu ?

Bu Riyanti            : (tiba-tiba muncul) Tenang, ibu sudah merestui kalian. Ternyata memang Anggara yang pantas buat kamu.

Anggara               : Terima kasih ibu mertua.

Karyawan 1         : Dan akhirnya mereka menikah. Begitulah Cinta. Yang membutakan segalanya. Demikianlah penampilan drama dari kelompok kami. Dann…….

Semua                  : HAPPY ENDING… !!!!

Cerpen Move On

MOVE ON

 Tak selamanya hidup itu berjalan dengan mulus. Pasti ada permasalahan dalam kehidupan setiap orang. Dan setiap permasalahan akan ada hikmah yang dapat diperoleh. Namaku Sasha. Aku adalah anak tunggal sekaligus yatim. Aku sangat menyukai gambar dan lukisan. Ayah meninggal saat penyerahan hadiah kemenanganku atas lomba lukis se-Jawa Tengah, dan beliau tak pernah melihat piagam kemenanganku untuk selamanya.

 Sejak kejadian itu, aku sulit untuk membuat gambar ataupun melukis lagi. Dan tugasku sebagai ilustrator mading sekolah sering tersendat dan tidak sesuai lagi dengan keinginanku.

“Hei, Sha!” teriak Rian dari luar kelas. Rian adalah ketua ilustrator SMA Harapan Kasih. Saat itu aku sedang duduk di bangku kelasku dan membuat ilustrasi untuk majalah dinding bulan ini yang ditugaskan olehnya. Sepertinya dia akan meminta tugasku sekarang. “Gimana Sha?”,tanyanya. “Sorry, Yan,” aku kembali melanjutkan menggambar, tanpa menoleh aku berkata,”mungkin setengah jam lagi siap.” “Entar aku kesini semuanya udah clear, oke?”,sahutnya.  Tanpa menunggu jawabanku, Rian membalikkan langkahnya. Andaikan aku bisa kembali menggambar seperti dulu, mungkin tugas seperti ini akan selesai dari tadi. Oh, god!

Tenggorokanku terasa kering. Akhirnya aku memutuskan untuk membeli minuman di kantin yang cukup jauh juga dari kelas ini. Sesaat setelah aku meneguk susu coklat kesukaanku, terdengar pembicaraan di belakangku. “Kenapa lagi dia?” ,kata suara yang kurang kukenal. “Nggak tau, tuh! Buat ilustrasi gitu aja lama banget,”. Aku mengenali suara ini adalah suara Rian. “Jangan-jangan ilustrasinya baru siap besok!”, lanjut Bams. “Tauk, ah!”, jawab Rian geram, “Cewek itu selalu suka seenaknya. Udah jelek, belagu lagi! Untung…,” Aku tak lagi mendengar kelanjutan percakapan itu, mereka sudah pergi dari tempat duduk mereka. Dan tanpa kusadari airmataku sudah jatuh membasahi pipiku yang tak mulus karena jerawat.

Hari ini aku tak ingin pergi ke sekolah. Bunda tidak banyak bertanya kenapa aku tidak ke sekolah. Karena beliau terlalu sibuk dengan pekerjaannya sebagai photographer. Beberapa orang mengirimkan pesan padaku lewat sms, tapi semuanya tidak menanyakan keadaanku. Mereka hanya memintaku untuk melanjutkan pekerjaanku yang belum selesai. Betapa bencinya aku pada mereka semua!

Setelah seminggu aku memutuskan untuk kembali ke sekolah. Dan aku memutuskan untuk tidak memedulikan mereka, yang sebagian besar membenciku. Hari ini ada seorang murid baru cewek pindahan dari Bogor. Anak baru itu sangat cantik, dan dia memperkenalkan dirinya dengan nama Mitha.

“Hai, aku boleh duduk disampingmu?”, tanya MItha kepadaku. “Silahkan, asal jangan ngeganggu aja,” jawabku jutek. “Baiklah,” katanya sambil tersenyum, dan mengacungkan dua jarinya membentuk tanda damai kepadaku, “Aku janji nggak bakal ngerepotin, kok!”, candanya.

Mitha anak yang senang bercerita. Walaupun aku tidak terlalu suka dengan orang yang banyak bicara, tapi aku selalu betah mendengarkan ceritanya yang sebagian besar terdengar konyol. Mitha juga membuatku jadi tidak minder kalau berada di dekatnya, karena dia selalu menggandeng tanganku.

“Sha, kamu kok diam saja,” Tanya Mitha suatu hari, “sekali-kali cerita gitu sama aku. Perasaan selama ini aku terus yang cerita kayak tante-tante cerewet!” Aku tertawa mendengar perkataan Mitha yang polos itu. Kejujurannya inilah yang mungkin menyebabkan aku betah mendengarkan ceritanya. “Entah, Mith,” kataku. “Aku tidak punya bahan cerita yang menarik untuk diceritakan.” Sambungku. “Kok gitu?”, tanyanya heran. Aku diam dan tidak menjawab pertanyaannya.

“Sha!” teriak Rian dari depan pintu kelas. Aku menjawab dengan mendengus menandakan bahwa aku mendengarkannya. “Tugas kemarin udah selesai?”, tanyanya. “Nggak,” jawabku seenaknya, “aku nggak mood ngerjainnya.” Sahutku. “Maksudmu? Kamu ini, udah lama dikasih tugasnya, belum kelar-kelar juga! Lelet amat sih jadi orang!” bentak Rian, “Niat kerja nggak sih, dasar cewek jelek!” ,sambungnya kesal. Darahku hampir mendidih mendengar perkataannya barusan. Kemudian tiba-tiba Mitha sudah berdiri di depanku dan mendekati Rian. “Sha, kamu tahu nggak, gara-gara cowok yang selalu memandang fisik seseorang kayak gini aku pindah dari sekolahku yang lama,” setelah berkata begitu, Mitha mengepalkan jarinya dan mengarahkannya ke perut Rian. Tinjuan Mitha membuat Rian meringis kesakitan. “Apaan sih cewek ini,” kata Rian sambil memegangi perutnya yang meradang, “Kamu udah gila, ya! Dasar Cewek Lesbi!”

Aku mendekati Rian dan menampar mukanya berkali-kali hingga muka Rian yang putih mulus berubah merah lebam. Aku masih bisa bersabar kalau dia menghinaku. Tapi tidak kalau dia berani menghina satu-satunya teman yang begitu baik padaku. “Itu hadiah buatmu karena nggak pernah sopan sama cewek,” kataku sambil  melemparkan sebuah amplop yang jatuh di atas perutnya, “dan itu surat pengunduran diriku,” ,sambungku lagi. Setelah itu aku dan Mitha pergi meninggalkan Rian yang jatuh kesakitan.

Betapa leganya aku karena telah melampiaskan kekesalanku kepadanya selama ini. Setelah hari itu, entah kenapa jari-jemariku kembali menuruti keinginanku, sehingga aku kembali dapat melukis seperti dulu. Hobiku pun tidak berhenti disini. Akhirnya aku bertekad mendirikan pameran lukisan remaja. Tak hanya lukisan saja ,tetapi kumpulan cerpen dan novel Mitha juga dipajang bersama lukisanku.